Bahlil memaparkan, implementasi B40 dimulai per 1 Januari 2025, di mana kuota yang bakal disalurkan selama setahun ini mencapai 15,62 juta kiloliter (KL).
Bahlil mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan langsung untuk mendorong penggunaan biofuel B50 pada 2026 guna menciptakan kedaulatan energi.
“Jadi implementasi B40 di 2025 sambil mempersiapkan implementasi B50 2026. Kalau ini yang kita lakukan, maka impor kita terhadap solar insya Allah dipastikan sudah tidak ada lagi (impor solar) di 2026,” kata Bahlil, dalam Konferensi Pers di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (6/1/2025) dari RMOL.
Ia pun optimis implementasi B50 di 2026 dapat meningkatkan cadangan energi Indonesia, yang selaras dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan energi domestik secara mandiri.
“Jadi kita sekaligus ini bagian daripada perintah Bapak Presiden tentang ketahanan energi, mengurangi impor. Kalau kita mendorong untuk urusan lifting kita, di solar naik, maka insya Allah cadangan (minyak) kita akan semakin baik,” kata Bahlil. {sumber gp}
